Imparo.net

Mahasiswa PMM UMM Kenali Karakter dan Potensi Warga Dusun Brau

Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelami kehidupan warga Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan ini dilakukan untuk memahami potensi ekonomi, sosial, pendidikan, hingga budaya yang membentuk karakter masyarakat setempat.

Dusun Brau dikenal luas sebagai sentra sapi perah. Aktivitas peternakan warga dikelola melalui Koperasi Margo Makmur Mandiri yang menjadi pusat pemasaran susu segar sekaligus pengolahan produk turunan seperti keju mozzarella. Menurut Munir, tokoh penggerak koperasi, keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif masyarakat. “Saya hanya menjaga amanah. Semua capaian ini milik warga Brau,” ujarnya.

Selain peternakan, warga juga mengembangkan usaha kuliner lokal. Brau Coffee Buk Mumun, misalnya, menjadi tempat singgah favorit dengan menu kopi, mie rumahan, hingga aneka gorengan. Produk khas lain seperti susu segar, yoghurt, dan permen susu menjadi identitas kuliner desa. Seblak Prasmanan Shafana di depan koperasi juga tak kalah ramai, menawarkan pilihan topping beragam dengan harga terjangkau.

Di bidang pertanian, sebagian warga memilih jalur berbeda. Sila, salah seorang petani cabai, menyebut bahwa di Brau semua mata pencaharian dihargai. “Tidak ada persaingan. Justru kami saling mendukung agar semua bisa hidup bersama,” katanya.

Pandemi Covid-19 yang sempat melumpuhkan banyak sektor justru membawa berkah bagi warga Brau. Penjualan keju meningkat signifikan berkat strategi pemasaran online. Koperasi Susu dan Keju bahkan pernah mendapat kunjungan dari Raffi Ahmad, yang semakin mengangkat nama Brau ke publik.

Tak hanya ekonomi, bidang pendidikan juga menjadi perhatian serius. Dusun Brau memiliki fasilitas belajar lengkap mulai dari PAUD hingga SMPN. Dukungan transportasi berupa mobil sekolah turut memudahkan anak-anak dari dusun sekitar untuk bersekolah. Kepala Dusun Brau, Fendi, menuturkan fasilitas ini berhasil meningkatkan jumlah pelajar dari luar. “Brau kini bukan hanya tempat belajar anak-anak kami, tetapi juga anak-anak dari dusun tetangga,” jelasnya.

Melalui kegiatan PMM, mahasiswa UMM memperoleh pemahaman langsung mengenai dinamika masyarakat pedesaan. Kehidupan warga yang berpadu antara kerja keras, tradisi, dan solidaritas sosial menjadi pelajaran berharga.

Kontributor: Rifqah Aliyah

Editor: Iqbal Syahsaputra

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo

    Post Terkait