Imparo.net

UMM Siapkan Lembaga Layanan Disabilitas untuk Wujudkan Kampus Inklusi

Malang, 4 September 2024 – Membawa semangat Pendidikan yang berkeadilan dan inklusi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk pembentukan Lembaga Layanan Disabilitas (LLD) sebagai pusat layanan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Langkah penting menuju kampus inklusif diambil oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan pembentukan Lembaga Layanan Disabilitas (LLD). Diskusi yang dihadiri 37 perwakilan program studi ini menjadi bagian dari komitmen UMM dalam menciptakan ruang akademik yang mendukung keberagaman dan keadilan sosial.

FGD tersebut menampilkan pemaparan dari dua narasumber utama, Psikolog Siti Suminarti Fasikhah dan Ni’matuzahroh, yang membahas pentingnya kampus yang inklusif terhadap mahasiswa dengan hambatan fisik, kognitif, sosial, maupun emosi.

Psikolog Siti Suminarti Fasikhah menekankan pentingnya perubahan mindset dalam mewujudkan kampus inklusif. “Kita tidak bisa hanya berbicara soal kebijakan tanpa memahami kebutuhan nyata dari mahasiswa dengan disabilitas. Inklusivitas bukan sekadar akses fisik, tetapi juga mencakup bagaimana kita, sebagai tenaga pendidik, memperlakukan dan mendukung mereka secara holistik. Kampus harus menjadi ruang di mana setiap individu, tanpa terkecuali, merasa didengar dan dihargai,” ungkapnya.

UMM telah lama membuka pintu bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus, namun dengan adanya LLD, upaya ini akan lebih fokus dan terstruktur. Lembaga ini diharapkan menjadi pusat koordinasi bagi berbagai inisiatif inklusi yang sudah ada, serta sebagai wadah pelatihan bagi dosen dan staf dalam menangani kebutuhan khusus.

Dengan langkah ini, UMM tak hanya berusaha memenuhi hak pendidikan bagi semua mahasiswa, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi sosial yang lebih besar, di mana akses dan kesempatan belajar yang adil menjadi fondasi utama. Pendidikan yang merata bagi semua kelompok, termasuk penyandang disabilitas, adalah kunci bagi perubahan sosial yang berkelanjutan.

“Inklusivitas harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar label,” ujar Siti. Ni’matuzahroh menambahkan, “Melalui pembentukan LLD, UMM diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa berkebutuhan khusus dengan lebih efektif dan terintegrasi.”

Penulis: Nandy A. S.

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo