Gagasan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto pada kontestasi politik saat ini membawa kita ke panggung yang kaya akan sejarah dan filosofi politik. Di tengah riuhnya kontestasi politik modern, di mana kepentingan dan narasi perpecahan seringkali mendominasi, gagasan-gagasan Tjokroaminoto menawarkan inspirasi yang menyejukkan dan mencerahkan.
Reformasi gerakan sosial politik modern
Saat ini, Indonesia mengalami masa politik yang penuh dengan dinamika. Dengan lebih dari 200 juta pemilih di dalam negeri dan jutaan diaspora yang turut serta dalam proses demokrasi, polarisasi dan persaingan politik mencapai puncaknya. Di tengah situasi ini, banyak narasi negatif dan saling serang antar-pendukung serta calon presiden mencuat ke permukaan, mengaburkan ruang untuk diskusi yang produktif dan konstruktif tentang masa depan bangsa.
Dalam konteks ini, konsep-konsep yang diperjuangkan oleh Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menunjukkan relevansinya yang luar biasa. Tjokroaminoto hidup di masa di mana Indonesia masih dalam cengkeraman penjajahan Belanda. Namun, dari bawah bayang-bayang penindasan, beliau membangun gerakan Sarekat Islam, dengan visi menyatukan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan.
Gagasan Tjokroaminoto tentang persatuan dan kesatuan bangsa menjadi landasan yang kuat. Ia memahami bahwa kekuatan sejati bangsa Indonesia terletak pada kesatuan yang membumi, di mana perbedaan-perbedaan bisa disatukan dalam semangat persaudaraan dan keadilan. Tjokroaminoto mempraktikkan nilai-nilai ini melalui strategi politik yang inklusif, memperjuangkan kepentingan rakyat dengan tegas namun bersahaja.
Kini, dalam kontestasi politik yang penuh gejolak, Indonesia bisa memetik pelajaran berharga dari warisan pemikiran Tjokroaminoto. Konsep hijrah yang ia terapkan, bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga transformasi batin untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. Semangat politiknya tidak pernah menyudutkan pihak lain, melainkan membangun jembatan dialog dan kerjasama.
Transformasi sosial pada politik
Bagi Tjokroaminoto, nasionalisme bukanlah sekadar cinta tanah air yang sempit, tetapi juga mengandung semangat ukhwah Islamiah yang menghubungkan semua lapisan masyarakat. Dalam pandangannya, politik adalah alat untuk mencapai cita-cita kemerdekaan dan keadilan, bukan sekadar ajang kekuasaan.
Situasi politik saat ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk memilih arah bangsa yang akan dijalani. Melalui warisan pemikiran dan semangat perjuangan Tjokroaminoto, kita diingatkan untuk tidak terjebak dalam permainan kepentingan sempit, melainkan mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai fondasi yang kokoh untuk meraih cita-cita Reformasi yang diidamkan. Seperti kata-kata bijaknya, “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat”.
Pada perspektif transformasi sosial, gagasan-gagasan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menawarkan suatu landasan yang kuat dan relevan dalam konteks kontestasi politik saat ini di Indonesia. Dengan fokus pada persatuan, keadilan, dan inklusivitas.
Tjokroaminoto menegaskan bahwa kekuatan sejati sebuah bangsa terletak pada kesatuan yang mampu menyatukan perbedaan. Konsep hijrah yang diusungnya bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga melibatkan transformasi batin yang mendalam, menantang masyarakat untuk berubah menuju perubahan yang lebih baik.
Dalam situasi politik yang dipenuhi oleh polarisasi dan persaingan kepentingan, warisan pemikiran Tjokroaminoto mengingatkan untuk tidak terjebak dalam narasi perpecahan, melainkan mengutamakan persaudaraan dan kerjasama sebagai fondasi utama bagi kemajuan bangsa.
Gagasan yang diperjuangkan oleh Tjokroaminoto dapat menjadi pengingat untuk para calon pemimpin nanti dan kita sebagai masyarakat dalam menawarkan pandangan yang inspiratif dan relevan untuk menghadapi dinamika kompleks dalam kontestasi politik dan meraih cita-cita reformasi yang diidamkan.
Penulis: Taufik Nur Ramadhan
Editor: Abdul Khair