Imparo.net

Tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dengan metode pembelajaran Fun Learning

Melihat permasalahan lingkungan saat ini maka di perlukan gerakan dari kaum muda untuk memberikan pembelajaran agar masyarakat dapat meningkatkan kepedulian kepada lingkungan sekitar. Salah satu edukasi yang mudah diterapkan adalah mengenai pendaurulangan sampah dan merawat lingkungan sekitar.

Bertempatan di TK Al-hidayah Dusun Telasih kepuharjo kabupaten malang. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini dilaksakan selama 1 bulan penuh (27/07/2023-28/08/2023) dengan sasaran anak-anak usia dini.

TK/KB Al-Hidayah Telasih merupakan  instansi pendidikan swasta yang memiliki jumlah murid dan tenaga didik yang tidak terlalu banyak, yaitu berjumlah 4 orang dan jumlah siswa, yaitu kurang lebih 25 siswa. Alik Cholifah selaku kepala sekolah memanfaatkan kondisi ini, ia beranggapan bahwa jumlah siswa yang tidak banyak ini dapat dijadikan sebagai peluang besar dalam peningkatan kualitas peserta didik, karena anak-anak akan cepat dan mudah dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru.

Berdasarkan kondisi TK/KB Al-hidayah telasih. Kelompok PMM yang didampingi oleh Adhyatman Prabowo dengan 5 mahasiswa, yaitu Laura Dea Ayu Mei Damayanti, Khairunnisa’ Nurbaiti, Devira Putri Pasya, Cindra Octavia dan Ageta Nestri Gondhowati mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kondisi lingkungan pada lokasi tersebut.

REVERDAY dilaksanakan dari hari senin sampai jumat dengan metode belajar yang bervariasi. Tim PMM membuatkan jadwal untuk para siswa agar tidak bosan belajar membaca setiap hari, tetapi diluar dari jadwal ini siswa tetap boleh membaca apapun genre buku yang ada di sudut baca. Pada hari senin siswa diajak untuk belajar membaca buku fiksi seperti buku cerita. Hari selasa berfokus pada buku nonfiksi seperti buku ensiklopedia yang sesuai dengan usianya. Selanjutnya pada hari rabu, kamis, dan jumat di minggu pertama dikombinasikan dengan metode dari K&V atau (kartu & video). Lalu di hari rabu, kamis, dan jumat di minggu kedua dikombinasikan dengan games susun kata. Pada saat melaksanakan K&V serta susun kata, tim PMM memberikan reward sebagai reinforcement kepada kelompok siswa yang berhasil memenangkan permainan.

Kelompok mahasiswa ini berupaya untuk menanamkan pemahaman kepada anak usia dini untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun upaya yang dilakukan, yaitu dengan membungkus pembelajaran dalam bentuk yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan (Fun Learning) ini memiliki tujuan agar siswa tidak merasa bosan dengan apa yang diajarkan karena pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas melainkan dilakukan diluar ruangan pula. 

Selain itu, penggunaan alat peraga yang menarik juga merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran ini. Contohnya, pada kegiatan memilah sampah anak-anak di minta memungut sampah dan memasukkannya kedalam wadah berwarna-warni, serta pada kegiatan menanam anak-anak diperbolehkan untuk menghias pot milik mereka sendiri sesuai dengan kreatifitas dan keinginan mereka.

Kegiatan PMM ini dimulai dari pemberian pemahaman dari mengenal jenis-jenis sampah, menanam tanaman hingga mendaur ulang sampah menjadi barang yang aplikatif dalam pembelajaran, memberikan dampak positif pada pemahaman dan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Selain itu lebih banyak kegiatan praktik dari PMM ini dilakukan diluar ruangan dan dengan bahan praktik asli, hal ini bertujuan agar siswa paham dan mendapatkan gambaran dari apa yang telah diajarkan.

Selain edukasi mengenai lingkungan, kegiatan lain yang dilaksanakan dilokasi adalah melakukan pembelajaran motorik halus yang di selenggarakan di dalam ruangan, seperti membuat sandwich yang mengandung protein, sayur dan susu serta meronce satu buah yang terdiri dari buah pisang, melon, semangka dan jeruk. Terdapat pula kegiatan pendaurulangan sampah yang memanfaatkan bungkus plastik makanan ringan yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam membuat mozaik, serta memanfaatkan tutup botol platik yang diubah menjadi jam.

Tidak hanya memberikan kegiatan motorik saja, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa ini juga diselingi oleh pengedukasian yang dijelaskan secara langsung kepada anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk anak diusia mereka. Guru juga memiliki peran penting dalam kegiatan ini, dimana mereka memberikan bantuan dalam menjelaskan serta me-review kembali pembelajaran yang sudah di berikan kepada anak-anak. Sehingga dapat terlihat bahwa anak-anak memahami dan mengetahui apa yang sedang mereka lakukan.

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo