Berkolaborasi dengan sekolah, Mahasiswa UMM bantu memperkuat pemahaman orang tua tentang pengaruh media digital pada anak-anak. Kegiatan ini berupa penyampaian materi yang mencakup era digital, fungsi media sosial, hingga dampak negatifnya, memantik antusiasme peserta dalam mendukung perkembangan anak-anak di era digital (11/03/2024).
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Di inisiasi oleh PMM kelompok 87 Gelombang 1, kegiatan ini berupa sosialisasi bertajuk “Peran Orang Tua dalam Pengawasan Penggunaan Media Digital Pada Anak SD” di SD Taman Muda 2 Malang.
Kelompok pengabdian ini terdiri dari 5 anggota mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya Dicky Putra Maulana sebagai koordinator, Layli Nur Hayyuni, Adinda Zahrotul Fitri, Ardita Febrianti, dan Rafi Rahadian. Kegiatan PMM ini di bawah naungan dari DPPM atau Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disupervisi oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Syariful Alam, S.H.I, M.H.I.
Kegiatan ini dihadiri oleh kepala sekolah, tenaga pengajar, staf, warga sekitar, dan wali murid SD Taman Muda 2 Malang. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya peran mereka dalam mengawasi dan mengarahkan penggunaan teknologi digital pada anak-anak. Acara diawali dengan sambutan oleh Mugi Lestari, S.pd.MM selaku kepala sekolah SD Taman Muda 2. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi sosialisasi oleh perwakilan kelompok PMM UMM.
Materi yang disampaikan meliputi era digital dan perangkat digital, fungsi penggunaan sosial media, hal yang perlu diperhatikan untuk pengawasan terhadap kontrol anak. Tak hanya itu, dampak negatif media sosial pada anak serta penggunaan media yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak juga menjadi bahasan dalam sosialisasi ini.
Dita, selaku pemateri pada kegiatan ini menyampaikan kepada orang tua bahwa memperkenalkan anak balita atau di bawah 5 tahun pada media digital mendukung pengembangan kognitif dan bahasa. Paparan bahasa asing melalui tayangan dapat diperkaya dengan interaksi langsung dalam bahasa anak atau keluarga multibahasa.
“Penggunaan bahasa asing pada usia ini tidaklah satu-satunya sumber bahasa anak, karena mereka masih dalam fase belajar bahasa. Orang tua perlu memastikan tayangan sesuai untuk usia anak dan tidak mengandung konten yang tidak sesuai,” ujar Dita.
Setelah pemaparan materi, diadakan sesi tanya jawab yang antusias diikuti oleh para peserta. Pertanyaan yang diajukan seputar penggunaan media digital pada anak, seperti dampak stunting, penggunaan bahasa asing, dan cara mengawasi anak saat menggunakan media digital.
“Terima kasih kepada mahasiswa UMM yang telah mengadakan sosialisasi ini. Sosialisasi ini sangat penting bagi kami para orang tua untuk membantu anak-anak dalam menggunakan media digital dengan aman dan bertanggung jawab,” ungkap Kepala Sekolah SD Taman Muda 2.
Sosialisasi ditutup dengan penutupan oleh Dicky selaku MC. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, orang tua menjadi lebih sadar akan pentingnya peran mereka dalam mengawasi penggunaan media digital pada anak-anak.
Penulis: PMM kelompok 87 gelombang 1 tahun 2024
Editor: Bintang S. W.