PMM Kelompok 75 memimpin serangkaian kegiatan untuk mengatasi masalah bullying di lingkungan sekolah. Dengan mengadakan pelatihan tanpa bullying, pengembangan kebijakan yang jelas, dan tindakan pengawasan, pengabdian ini bertujuan menciptakan kesadaran lebih besar tentang dampak buruk bullying. Melalui kerja sama dengan sekolah dan dukungan luas dari semua pihak, tujuan mereka adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, positif, dan inklusif bagi semua siswa (28/02/2024).
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Pengabdian kali ini datang dari kelompok 75 gelombang 2 dengan dosen pembimbing adalah Bapak Nafik Muthohirin, S.Pd.I.,MA,Hum. Kegiatan kali ini bertajuk “Sekolah Hebat Tanpa Bullying: Menciptakan Belajar yang Aman dan Nyaman“. Bertempat di SD Negeri 01 Torong Rejo, di Desa Torong Rejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 22-26 Januari 2024, kegiatan ini memiliki serangkaian kegiatan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Pertama, menyelenggarakan pelatihan anti-bullying untuk siswa. Kedua, bekerja sama dengan staf sekolah untuk mengembangkan kebijakan anti-bullying yang jelas dan diterapkan secara konsisten. Ketiga, melakukan kegiatan pengawasan dan pemantauan untuk mengidentifikasi kasus bullying dan memberikan tindakan preventif.
Melalui kegiatan PMM, kelompok berhasil menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang masalah bullying di lingkungan sekolah. Siswa, guru, dan orangtua lebih memahami dampak buruk dari bullying dan berkomitmen untuk mencegahnya. Kebijakan anti-bullying yang kelompok kembangkan juga telah diimplementasikan dan mendapat dukungan luas dari pihak sekolah.
Menurut Sintyan Sari, salah satu anggota PMM Kelompok 75, Sekolah hebat tanpa bullying adalah lingkungan pendidikan yang aman, positif, dan inklusif bagi semua siswa. Di sekolah ini, siswa merasa nyaman dan terlindungi dari segala bentuk intimidasi, diskriminasi, atau kekerasan. Guru dan staf sekolah bekerja sama untuk menciptakan budaya yang menghargai perbedaan dan mendorong kerjasama, saling pengertian, dan toleransi di antara siswa.
Mereka juga memperhatikan kesejahteraan emosional dan mental siswa, dan menyediakan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu siswa mengatasi masalah pribadi atau akademik. “Di sekolah hebat tanpa bullying, siswa merasa didukung dan dihargai, dan mereka memiliki kesempatan untuk berkembang secara pribadi dan akademik,” ujar Sinta.
Konseling dan dukungan sekolah harus menyediakan dukungan konseling bagi siswa yang menjadi korban bullying. Konselor sekolah dapat membantu siswa untuk mengatasi dampak psikologis dari bullying dan memberikan dukungan emosional.
Dengan begitu sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Sekolah hebat tanpa bullying akan membantu siswa untuk berkembang secara akademik dan sosial, serta membantu mereka untuk menjadi individu yang lebih baik dan lebih percaya diri.
Kelancaran kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pihak sekolah. Ibu Sutriyani selaku Kepala Sekolah sangat bangga dengan PMM Kelompok 75 yang mengangkat tema Sekolah Hebat Tanpa Bullying di sekolah ini. Sehingga sekolah memiliki budaya yang positif dan inklusif yang memungkinkan siswa merasa aman dan nyaman di lingkungan pendidikan mereka.
“Kami memprioritaskan kesejahteraan emosional dan mental siswa, dan kami memiliki program dukungan dan sumber daya yang tersedia untuk membantu siswa mengatasi masalah pribadi atau akademik. Oleh karena itu, kami percaya bahwa dengan menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif, siswa dapat fokus pada pembelajaran dan mencapai potensi mereka yang sebenarnya” ujar Ibu Sutriyani
Kegiatan PMM kali ini telah memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan sekolah hebat tanpa bullying. Melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, kelompok yakin bahwa masalah bullying di lingkungan sekolah dapat diminimalkan, dan siswa dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, program sekolah hebat tanpa bullying harus melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, staf, dan orang tua. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif bagi semua siswa.
Penulis: PMM kelompok 75 gelombang 2 tahun 2024
Editor: Abdul Khair