Imparo.net

PMM UMM Dorong Budaya K3: Mahasiswa Berkontribusi dalam Keselamatan Kerja

Mengedepankan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, Mahasiswa UMM lakukan sosialisasi terkait pentingnya K3 guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (22/2/2024).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh PMM kelompok 14 gelombang 3 tahun 2024. Kegiatan PPM ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terhadap masyarakat berupa kegiatan yang memilki nilai positif.

Kelompok pengabdian ini terdiri dari terdiri dari Setra Rwa Putrawan, Bintang Pratama Y. R, Ibnu Sina Rumbouw, Akmaluddin Mukhammad, Muhammad Ragiel. Yang berasal dari program studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang yang dibimbing oleh Bapak Dr. Dana Marsetiya Utama, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Menurut Ibnu sebagai salah satu anggota kelompok, sekaligus pemateri materi edukasi kepada para pekerja tukang terkait  K3. Dia menyampaikan bahwa edukasi ini merupakan salah satu bidang ilmu yang krusial karena menyangkut keaman dan keselamatan para pekerja tukang, “Keselamatan kerja adalah tentang memastikan bahwa kita semua bisa pulang ke rumah dengan selamat setiap hari,” ujarnya.

Lanjutnya, hal inilah menjadi alasan adanya sosialisasi untuk materi ini. Sebab materi ini bisa memberikan pemahaman lebih lanjut kepada para pekerja tukang agar dapat mencegah keadaan yang tidak di inginkan yang terjadi di proyek akibat kelalaian.

”Kegiatan ini kami lakukan karena ada diskusi antara kami dan kepala desa, menurut saya kegiatan K3 ini sangat di butuhkan pada para pekerja tukang pada saat ini di sebabkan para tukang mulai sulit mengerti bahwa ada banyak bahaya yang terjadi di proyek ketika kita sendiri (para pekerja tukang), tidak sadar bahwa kita perlu kesalamatan dan keamananan,” sambungnya.

Pengabdian kali ini memiliki tujuan untuk untuk memastikan keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan para pekerja di lingkungan kerja. Khususnya untuk masyarakat  di Dusun Klakah, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang yang berprofesi sebagai tukang.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh 10 pekerja tukang dari masyarakat desa ini, dilaksanakan pada Sabtu, 27 Januari 2024. Selain itu, alasan dilakukannya kegiatan ini berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan, rata-rata terjadi 98 hingga 100 ribu kasus kecelakaan kerja terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Dari 98 ribu kasus, tercatat 2.400 tenaga kerja tewas, belum termasuk cacat tetap 40 persen, cacat anatomis dan cacat fungsi.

”Memang saat ini kebanyakan kami para pekerja tukang mulai tidak sadar akan betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan kami ketika bekerja, bukan hanya kerena kami nya yang tidak sadar akan itu, tapi juga dari tempat proyek memang tidak di sediakan alat-alat yang menunjang keselamatan dan kesehatan kerja kami,” ucap salah satu pekerja tukang setelah kegiatan edukasi.

Pada akhir kegiatan edukasi tentang K3, kelompok pengabdian menghimbau kepada para pekerja tukang agar dapat membudayakan safety culture karena agar para pekerja tukang sama-sama dapat  menjaga diri dari kecelakaan yang terjadi di proyek dengan mematuhi K3 yang ada,dan menumbuhkan budaya K3,  serta kesadaran dan pentingnya peran pendidikan, pelatihan, dan pemahaman dalam mematuhi keselamatan kerja.

Penulis: PMM kelompok 14 gelombang 3 tahun 2024

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo