Dalam upaya mengatasi kesenjangan akses terhadap teknologi, Kelompok 92 Gelombang 9 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah melaksanakan kegiatan pengenalan teknologi komputer bagi siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN Remen 1, Tuban. Kegiatan yang berlangsung dari 18 Juli hingga 19 Agustus 2024 ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi ujian sekolah berbasis komputer dan memberikan pemahaman dasar mengenai teknologi yang semakin esensial di era digital.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini dirancang untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.
SDN 1 Remen merupakan sekolah yang terletak di daerah pelosok, dengan akses terbatas terhadap perkembangan teknologi. Banyak siswa yang belum menguasai keterampilan dasar dalam mengoperasikan komputer, meskipun mereka telah terbiasa menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari hal ini, Kelompok 92 PMM UMM, yang terdiri dari Winona Humaira Akmal sebagai koordinator, Susi Seconda Aprilia Putri, Afrilaesya Atha Salma, Sapta Wiratno, dan Muhammad Kamal Pasha, bekerja sama dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Widiya Yutanti, S.Sos, M.A., untuk memberikan pelatihan praktis kepada siswa.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktek langsung. Materi yang diberikan mencakup cara mengoperasikan komputer serta penggunaan Microsoft Office. Para siswa diajari cara menyalakan komputer, menggunakan mouse dan keyboard, serta mengoperasikan program-program dasar yang akan berguna dalam ujian berbasis komputer. “Kami ingin memastikan bahwa siswa-siswa di sini tidak tertinggal dalam hal teknologi,” ujar Winona.
Meskipun awalnya tampak canggung, para siswa mulai menunjukkan antusiasme yang tinggi seiring berjalannya kegiatan. Pembelajaran dibuat interaktif dengan diselingi ice breaking, sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Salah satu siswa mengungkapkan kegembiraannya, “Awalnya saya merasa takut karena belum pernah menggunakan komputer, tapi sekarang saya jadi lebih paham.”
Kepala Sekolah SDN Remen 1 memberikan apresiasi atas kegiatan ini, “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa PMM UMM. Berkat pembelajaran ini, siswa kami tidak lagi tertinggal dalam penguasaan teknologi.”
Afrilaesya Atha Salma, salah satu anggota PMM, berharap program ini dapat diteruskan oleh guru-guru di sekolah tersebut, “Kami berharap apa yang telah kami mulai ini dapat dilanjutkan oleh para guru, sehingga siswa dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam teknologi.” Sementara itu, Susi Seconda Aprilia Putri menambahkan, “Dengan langkah awal ini, kami berharap bisa memberikan wawasan baru dan membuka jalan bagi siswa untuk lebih mengeksplorasi dunia teknologi.”
Dengan pendekatan yang langsung menyentuh kebutuhan siswa dan didukung oleh partisipasi aktif dari seluruh peserta, PMM Kelompok 92 UMM telah berhasil memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi keterbatasan akses teknologi di SDN 1 Remen. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat bagi siswa-siswa di sana untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, terutama yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Penulis: Zakiyyudin M. H. (Reporter Imparo.net)
Editor: Abdul Khair