Imparo.net

Plesir Ing Ngawonggo: Mengenal Sejarah dan Budaya Lokal di Ujung Acara Estelle Crew UMM

Malang, 3 Juli 2024 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Kelompok Estelle Crew Praktikum Public Relations 3 Management Event Program Studi Ilmu Komunikasi, sukses menyelenggarakan acara “Plesir Ing Ngawonggo” sebagai penutup rangkaian event mereka. Acara ini mengajak peserta untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan pelestarian budaya Situs Patirtaan Ngawonggo.

“Plesir Ing Ngawonggo”, acara penutup yang diselenggarakan oleh Kelompok Estelle Crew Praktikum Public Relations 3 Management Event Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, berlangsung sukses. 

Acara yang diadakan di Situs Patirtaan Ngawonggo ini mengajak para peserta untuk mengeksplorasi dan memahami sejarah serta pelestarian budaya lokal.

Rahmad Yasin, yang akrab disapa Cak Yasin, selaku pengelola Situs Patirtaan Ngawonggo, membuka acara dengan menyambut para tamu menggunakan lagu ciptaannya, “Sugeng Rawuh”. Lagu tersebut memiliki makna penyambutan yang hangat dan mengajak para tamu merasakan nostalgia akan masa kecil di desa.

Setelah penampilan dari Cak Yasin, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh MC, Cak Yasin, dan Ketua Pelaksana dari Estelle Crew. Selanjutnya, sesi sarasehan menghadirkan Bapak Ismail Lutfi, M.A., Ketua Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia Komda Jawa Timur dan Dosen Universitas Negeri Malang, yang memberikan pemaparan tentang sejarah Situs Patirtaan Ngawonggo dari sudut pandang arkeologis serta cara pelestarian cagar budaya.

“Situs Patirtaan Ngawonggo merupakan warisan sejarah yang harus kita jaga. Pelestarian budaya sangat penting terutama bagi generasi muda agar tetap mengenal dan menghargai sejarah leluhur kita,” ujar Bapak Ismail Lutfi dalam pemaparannya.

Cak Yasin juga memaparkan pengalamannya dalam mengelola Situs Patirtaan Ngawonggo serta konsep Tomboan yang dikenal sebagai tempat edukasi berbasis Asah, Asih, dan Asuh. Konsep ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran tetapi juga menyediakan jajanan tradisional dan minuman khas seperti wedang uwuh dan wedang Tomboan untuk menjamu tamu.

Acara ini juga diisi dengan sesi tur keliling Situs Patirtaan Ngawonggo yang dipandu oleh Bapak Ismail Lutfi. Para peserta diajak mengelilingi kolam-kolam dan melihat arca serta relief yang ada di sana. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai sejarah situs tersebut.

“Dengan adanya pengenalan sejarah dan pelestarian budaya seperti ini, kita berharap Situs Patirtaan Ngawonggo bisa tetap terjaga dan terlestarikan untuk generasi mendatang,” kata salah satu peserta acara.

Acara “Plesir Ing Ngawonggo” menekankan pentingnya mengenal dan melestarikan sejarah serta budaya lokal. Melalui acara ini, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya untuk masa depan.

Penulis: Estelle Crew

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo