Imparo.net

Mahasiswa UMM Transformasi Pelaku UMKM Desa Deme II dengan Manajemen Keuangan dan Pemasaran Digital

Desa Deme II di Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi saksi upaya nyata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui Program Pengabdian Masyarakat (PMM) yang berlangsung dari 18 Juli hingga 16 Agustus 2024, mereka memperkenalkan strategi manajemen keuangan dan pemasaran digital yang dirancang untuk mengangkat kesejahteraan ekonomi masyarakat desa ini. Di tengah tantangan adaptasi, inisiatif ini diharapkan menjadi titik awal perubahan yang signifikan bagi para pelaku UMKM setempat.

Kelompok 51 Gelombang 2 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menjalankan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) di Desa Deme II, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Program yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 26 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa tersebut dalam mengelola manajemen keuangan usaha mereka.

Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.

Koordinator kelompok, Shalsha C. Djafar, bersama anggota tim lainnya yakni Virgynenza Ayuba, Irgiansyah Alamri, Sultan Aiman I. F. Ladupu, dan Abdullah Suwele, menyadari bahwa banyak pelaku UMKM di Desa Deme II masih menghadapi kesulitan dalam mengelola aspek keuangan usaha mereka.

Edukasi yang diberikan berfokus pada pembukuan sederhana, yang diharapkan dapat membantu UMKM mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam usaha mereka, sehingga memudahkan mereka dalam memantau situasi keuangan dan mengambil keputusan yang lebih tepat untuk pengembangan bisnis.

“Kami berharap para pelaku usaha dapat lebih mudah memantau keuangan dan memahami situasi keuangan usaha mereka, sehingga mampu mengambil keputusan yang lebih tepat untuk pengembangan bisnis,” jelas Shalsha.

Selain pelatihan dalam pembukuan, tim PMM UMM juga mengajarkan strategi efektif untuk meningkatkan pemasaran, khususnya melalui branding di media sosial. Mereka membantu para pelaku UMKM membuat akun media sosial untuk usaha mereka, serta memberikan panduan tentang cara mempromosikan produk secara online. Upaya ini bertujuan agar produk-produk UMKM di Desa Deme II dapat dikenal lebih luas dan bersaing di pasar yang lebih besar.

Untuk mendukung pemasaran secara offline, tim PMM UMM juga memfasilitasi pembuatan banner untuk dipasang di outlet usaha. Banner ini diharapkan dapat menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar terhadap produk-produk yang dijual oleh UMKM di desa tersebut.

Namun, tidak semua berjalan mulus. Dari lima UMKM yang menjadi target program ini, hanya beberapa yang berhasil menerapkan tips dan strategi yang diberikan. Beberapa pelaku usaha masih merasa lebih nyaman dengan sistem lama yang mereka gunakan, dan menganggap bahwa pembukuan serta strategi pemasaran yang diajarkan terlalu rumit untuk diterapkan.

Kepala Desa Deme II, Syamsudin Karim Ngou, memberikan apresiasi tinggi atas usaha yang dilakukan oleh mahasiswa UMM. “Program ini sangat membantu masyarakat desa kami, terutama bagi mereka yang masih kesulitan dalam mengelola keuangan usahanya. Kami berharap bahwa ke depan, para pelaku UMKM di sini bisa lebih terbuka terhadap perubahan dan menerapkan apa yang telah diajarkan oleh mahasiswa UMM,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Kelompok 51 Gelombang 2 UMM telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung pengembangan UMKM di Desa Deme II. “Meski ada tantangan dalam penerapannya, kami tetap bangga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Semoga setelah ini, masyarakat desa yang mempunyai UMKM dapat lebih teliti dan memahami sistem manajemen keuangan,” pungkas Shalsha.

Penulis: Nisrina Nabila (Reporter Imparo.net)

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo