Imparo.net

Mahasiswa UMM Tingkatkan Kesejahteraan Psikologis Lewat Psikoedukasi

Untuk membangun kesadaran dan memberikan pengetahuan untuk anak-anak dan orang tua terkait dengan pentingnya kesejahteraan psikologis. Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri dari Fakultas Psikologi, sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mengadakan Psikoedukasi tentang Kesejahteraan Psikologis di Desa Sumbersekar. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Psikoedukasi, yang mana kegiatan ini terdiri dari 3 program (27/02/2024).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tim PMM UMM yang berasal dari kelompok 7 gelombang 1 tahun 2024 ini beranggotakan Kemal Nadi Febriansyah, Kharomain Alifian Rafi M, Ridho Anggara Susanto, Alvita Aulia Rahmawati, dan Aisha Ayu Muthmainnah H, yang didampingi langsung oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Adhyatman Prabowo, S.Psi., M.Psi.

Kegiatan pada kali ini mengusung tema “Optimalisasi Peran Masyarakat Untuk Menjaga Kesehatan Psikologis Warga Desa Sumbersekar”. Kegiatan sukses dilaksanakan oleh kelompok 7 di rumah warga Desa Sumbersekar, RT.04/RW.02, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis  warga desa sumbersekar, terdapat 3 kegiatan yang dilaksanakan.

Diantaranya adalah psikoedukasi regulasi emosi yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2024, psikoedukasi agresi verbal yang dilaksanakan pada tanggal 4 februari, dan psikoedukasi parenting yang diadakan pada tanggal 21 januari 2024.

Kesejahteraan Psikologis menjadi isu yang sering muncul di kalangan kaum terdidik. Akan tetapi, pentingnya kesejahteraan psikologis tidak menjadi hal yang dirasa penting  pada kalangan masyarakat menengah kebawah. Padahal kesejahteraan psikologis memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari.

Orang tua yang tidak sejahtera secara psikologis akan dengan mudah mengalami stress, depresi, merasa cemas, dan bermasalah secara fungsi sosial. Selain itu, jika dilihat dari aktivitas anak-anak yang secara mayoritas kegiatannya adalah sekolah dan bermain, maka kesejahteraan psikologis dapat berdampak pada akademik dan interaksi sosialnya.

Kemal selaku koordinator kelompok memberikan alasan diadakannya kegiatan ini sebagai upaya penyelesaian masalah yang saat ini menjadi urgent untuk diatasi, karena ini berkaitan dengan karakter dari anak bangsa yang menjadi cerminan kondisi negara.

“Kegiatan ini kami laksanakan untuk memperbaiki akhlak warga negara Indonesia yang terpengaruh oleh budaya negatif. Meskipun di Jawa Timur, terutama Malang dan Surabaya, kata-kata kasar tidak selalu dipengaruhi oleh budaya, melainkan juga kondisi psikologis individu. Ketidakmampuan mengelola emosi bisa menyebabkan perilaku tidak terkontrol, seperti agresi verbal,” ujar kemal.

“Faktor lain yang mempengaruhi yaitu keluarga mereka, orang tua juga perlu menciptakan lingkungan keluarga yang ramah untuk kesejahteraan psikologis tiap anggota keluarga. Maka pola asuh dari orang tua juga perlu diperhatikan. Makanya kami rasa, intervensi yang dilakukan tidak cukup untuk anak-anak saja, tapi orang tua juga perlu,” tambahnya

Penulis: PMM kelompok 7 gelombang 1  tahun 2024

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo