Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Kelompok 16 Gelombang 8 telah berhasil mengembangkan inovasi yang berfokus pada pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk tanaman obat keluarga (toga) dengan menggunakan media biopori. Kegiatan ini dilaksanakan di RT 03 RW 05 Perumahan Tidar Villa Estate, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Pengabdian ini dilaksanakan oleh lima mahasiswa, yaitu Muhamad Fajar Aminuddin Zuhfry (202210100311083), Ristio Winki Aria Raga (202210100311050), Muhammad Kautsar Rizky Kurniawan (202210100311058), Tanwirul Mushoffa (202210100311059), dan Fahri Chusaini (202210100311090)
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.
Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah organik yang seringkali tidak terkelola dengan baik di rumah tangga. Dengan memanfaatkan media biopori, limbah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan sampah organik lainnya diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi tanaman toga. Tanaman toga sendiri merupakan tanaman obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber obat tradisional, yang memiliki nilai penting dalam mendukung kesehatan keluarga.
Proses pengolahan dimulai dengan pengumpulan limbah organik dari rumah tangga. Limbah ini kemudian dimasukkan ke dalam lubang biopori yang telah disiapkan. Media biopori ini berfungsi mempercepat proses penguraian limbah organik menjadi kompos yang kaya akan nutrisi, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman toga yang ditanam oleh mahasiswa bersama warga setempat.
Hasil dari penggunaan pupuk biopori ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman toga, membuatnya lebih subur dan sehat. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan volume sampah organik, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah, yang pada akhirnya memberikan manfaat ekologis dan sosial yang signifikan.
Salah satu anggota PMM menyampaikan, “Inovasi ini bertujuan mengatasi permasalahan limbah organik rumah tangga dengan memanfaatkan media biopori untuk mempercepat proses penguraian limbah menjadi kompos kaya nutrisi.”
Selain itu, kegiatan ini juga mengedukasi warga setempat tentang pentingnya tanaman toga dalam kehidupan sehari-hari. “Menanam tanaman toga meningkatkan kesadaran akan pentingnya tanaman herbal dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari tanaman toga,” tambah salah satu anggota PMM.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa UMM ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, yang melihat proyek ini sebagai langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan. Diharapkan, inovasi ini dapat terus berkembang dan diaplikasikan di berbagai tempat lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa UMM tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan solusi nyata terhadap masalah limbah organik dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman toga.
Penulis: PMM Gelombang 8 Kelompok 16
Editor: Bintang