Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) terus berlanjut dengan semangat mendampingi dan memberdayakan masyarakat. Salah satu kelompok yang terlibat dalam program ini adalah PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 7 Kelompok 5, yang terdiri dari lima mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Alfi Nuris Sa’adah, Malikhatul Kiftiya, Mikael Oliver Elmorafi H.C., Muhammad Imam Aditya I., dan Bagas Adam Sadewa P. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, Ibu Ririn Harini, S. Kep., Ns., M.Kep.
Kegiatan PMM ini dilaksanakan di SDN Tulungrejo 01, Kota Batu, dari 18 Juli hingga 19 Agustus 2024. SDN Tulungrejo 01 adalah sekolah dasar yang bergerak menuju sekolah adiwiyata mandiri pada tahun 2025. Oleh karena itu, Kelompok 5 mendukung upaya ini melalui program Penerapan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Edukasi dilakukan dengan mengajarkan enam langkah mencuci tangan, cara menggosok gigi yang benar, serta mengadakan lomba kebersihan antar kelas.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.
“Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya kebersihan, tetapi juga memotivasi mereka untuk menjaga lingkungan sekolah. Program ini sangat membantu kami dalam upaya mencapai adiwiyata mandiri,” ujar salah satu guru SDN Tulungrejo 01.
Selain kegiatan di sekolah, kelompok ini juga berfokus pada peningkatan kehigienisan di UMKM Gendhis Agroindustri Apel, sebuah usaha mikro yang memproduksi pie susu buah dan keripik brownies apel di Kota Batu. Karyawan UMKM tersebut diberikan edukasi tentang PHBS yang lebih mendalam, terutama terkait pemakaian perlengkapan produksi seperti hairnet dan mouth shield, yang selama ini belum diterapkan secara optimal.
Karyawan Gendhis memang sudah menerapkan namun ada perlengkapan yang belum mereka pakai selama proses produksi, seperti hairnet dan mouth shield (penutup mulut). Hair net berfungsi untuk melindungi produk makanan dari kotoran yang ada pada rambut karyawan. Mouth shield berfungsi untuk meminimalisirkan droplet atau bau mulut ke produk makanan.
“Kami sangat terbantu dengan program ini. Kebersihan dan kualitas produk kami meningkat, dan kami merasa lebih percaya diri untuk bersaing di pasar,” ujar owner UMKM Gendhis Agroindustri Apel.
Penulis: PMM Gelombang 7 Kelompok 5
Editor: Abdul Khair