Serius dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kelompok 41 Gelombang 6 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan bullying. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Juli 2024 di SD Negeri Kepuhanyar dan Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di mana mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Bullying merupakan masalah serius yang sering kali berdampak buruk pada perkembangan fisik, emosional, dan psikologis korban. Tidak hanya sebatas intimidasi fisik, bullying juga meliputi kekerasan verbal, sosial, dan dalam era digital ini, merambah ke cyberbullying. Kasus-kasus bullying yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan trauma mendalam bagi korban, termasuk penurunan kepercayaan diri, gangguan kecemasan, hingga depresi.
Melalui program ini, mahasiswa PMM UMM berusaha memberikan edukasi kepada siswa-siswi SD Negeri Kepuhanyar serta warga Desa Kepuhanyar mengenai apa itu bullying, jenis-jenisnya, dan dampak negatifnya. “Penting bagi anak-anak dan orang tua untuk memahami dan mengenali tanda-tanda bullying sejak dini, serta tahu bagaimana cara melaporkannya,” ujar salah satu anggota Kelompok 41 PMM UMM.
Selain memberikan materi mengenai pengertian dan jenis-jenis bullying, mahasiswa PMM UMM juga mengadakan kegiatan mewarnai poster Anti-Bullying yang telah didesain sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menolak segala bentuk kekerasan.
Tidak hanya berfokus pada siswa, sosialisasi ini juga menyasar para orang tua di Desa Kepuhanyar. Materi yang disampaikan mencakup cara-cara pencegahan bullying serta langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi tindakan bullying. “Dengan adanya edukasi ini, kami berharap para orang tua lebih peduli dan waspada terhadap perkembangan anak-anak mereka, sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Susan Aulia, selaku koordinator kelompok.
Kegiatan ini ditutup dengan berbagai permainan edukatif yang bertema anti-bullying, di mana para siswa diajak untuk mengimplementasikan pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan.
Kampanye anti-bullying yang diadakan oleh mahasiswa PMM UMM ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran yang lebih besar di kalangan siswa dan masyarakat Desa Kepuhanyar tentang pentingnya mencegah dan menangani bullying. Dengan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, diharapkan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak-anak.
Penulis: Wisnu Hanif
Editor: Abdul Khair