Imparo.net

Mahasiswa PMM UMM Dukung Program “Shubuh Keliling” Bupati Malang: Perkuat Kebersamaan dan Harmoni di Masyarakat

Program “Shubuh Keliling” yang diinisiasi oleh Bupati Malang mendapatkan respons positif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam Pengabdian Mahasiswa Muhammadiyah (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Kegiatan ini lebih dari sekadar rutinitas religius; program ini juga menjadi wadah bagi penguatan silaturahmi antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat Kabupaten Malang. Diadakan secara bergilir di berbagai masjid, “Shubuh Keliling” menggerakkan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan gotong royong.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.

Pada tanggal 31 Juli 2024, Masjid Babusallam di Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, menjadi tempat pelaksanaan salah satu kegiatan terbaru dari program ini. Acara dimulai dengan shalat subuh berjamaah, diikuti dengan ceramah agama dan diskusi terkait isu sosial-keagamaan. Bupati Malang, Bapak Sanusi, yang sering menjadi penceramah, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk memperkuat spiritualitas dan kebersamaan di masyarakat. 

“Kegiatan ini bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan spiritualitas warga, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi di seluruh lapisan masyarakat. Kami ingin membangun Kabupaten Malang yang lebih harmonis dan religius,” ungkap beliau dalam sambutannya.

Mahasiswa PMM UMM memainkan peran sentral dalam menyukseskan program ini. Tidak hanya hadir sebagai peserta, mereka juga terlibat aktif dalam berbagai aspek pelaksanaan, mulai dari persiapan konsumsi hingga penyebaran informasi. Silvia Kusuma, salah satu anggota PMM, menjelaskan bahwa keterlibatan mereka dalam acara ini adalah bentuk dari tanggung jawab sosial mereka sebagai mahasiswa. 

“Kami merasa senang bisa berkontribusi dalam kegiatan ini. Selain menambah wawasan spiritual, kami juga belajar banyak tentang manajemen acara dan cara berinteraksi langsung dengan masyarakat,” jelas Silvia.

Kontribusi mahasiswa PMM UMM tidak berhenti di acara shubuh keliling ini saja. Mereka juga melanjutkan keterlibatan mereka dalam bentuk kegiatan sosial, seperti bakti sosial, penyuluhan kesehatan, dan kegiatan edukatif bagi warga setempat. Kegiatan lanjutan ini mendapatkan apresiasi dari warga, yang merasa bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. 

Bapak Bambang, salah satu warga Desa Karangnongko, menyatakan rasa terima kasihnya. “Kehadiran mahasiswa sangat membantu, terutama dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mereka adakan setelah acara. Ini membawa dampak positif yang nyata bagi kami,” tuturnya.

Kolaborasi antara mahasiswa PMM, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi elemen kunci dalam suksesnya program ini. Ustadz setempat, Imam Masjid Babusallam, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan mahasiswa. “Saya sangat mengapresiasi semangat para mahasiswa yang terlibat. Mereka tidak hanya membantu kelancaran acara, tetapi juga memberikan energi positif dalam setiap kegiatan. Generasi muda seperti mereka memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat,” ungkapnya.

Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat, program “Shubuh Keliling” diharapkan dapat terus berlangsung dan memberikan dampak yang berkelanjutan. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas elemen dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan membawa perubahan positif bagi masyarakat Kabupaten Malang. Lebih dari sekadar rutinitas religius, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo