Imparo.net

Mahasiswa PMM UMM Bantu Sukseskan Sekolah Adiwiyata SDN 2 Ngenep

Kelompok 59 Gelombang 4 melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di SDN 2 Ngenep, Dusun Mojosari, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Mereka memberikan psikoedukasi bagi siswa kelas 5 dan 6 dengan mengenai pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan dan upaya pencegahan bullying di kalangan siswa.

Muhammad Aditya Pramana selaku koordinator kelompok mengatakan bahwa, terbentuknya program ini karena mengingat SDN 2 Ngenep tengah bersiap untuk mengikuti penilaian sekolah adiwiyata. Mahasiswa UMM yang terlibat merasa perlu memberikan dukungan agar sekolah tersebut dapat meraih predikat tersebut dengan memaksimalkan persiapan dalam hal menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Mereka mengamati bahwa kesadaran akan kebersihan lingkungan di kalangan siswa perlu ditingkatkan.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.

Aditya beserta anggota lainnya yakni Mohamad Yunus Agusta, Fariz Indra Firmansyah, Muhammad Syahrul Khoiri, Triyo Bagas Saputro, memberikan materi mengenai pengelolaan sampah yang benar, termasuk cara memilah sampah organik dan anorganik. Mereka juga mengajarkan kepada siswa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.

“Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, bahkan beberapa di antaranya langsung mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari dengan membersihkan halaman sekolah” Ujarnya.

Selain pengelolaan sampah, topik psikoedukasi yang tak kalah penting adalah mengenai bullying. Aditya dan tim menyadari adanya masalah perilaku di antara siswa, di mana beberapa anak sering mengolok-olok teman sebayanya. Perilaku ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis siswa jika dibiarkan tanpa ada tindakan pencegahan.

Melihat keresahan tersebut, mereka memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak buruk bullying, baik bagi korban maupun pelaku. Mereka juga mengajarkan cara berkomunikasi yang baik dan sopan antar sesama teman, serta pentingnya saling menghormati satu sama lain. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat lebih memahami nilai-nilai persahabatan dan menghargai perbedaan.

Respon siswa terhadap program ini sangat positif. Banyak siswa yang mulai lebih peduli terhadap lingkungan sekolah dan menunjukkan perubahan perilaku dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Mereka tidak hanya memahami pentingnya kebersihan dan perilaku baik, tetapi juga mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

Kepala SDN 2 Ngenep, Sri Wahyuni, S.Pd.SD, memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa UMM Kelompok PMM 59 atas inisiatif mereka. Menurutnya, program ini sangat membantu sekolah dalam persiapannya menuju sekolah adiwiyata dan juga dalam membentuk karakter siswa yang lebih baik.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UMM yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan edukasi yang sangat bermanfaat bagi siswa-siswa kami” kata kepala sekolah.

Lebih lanjut, Sri Wahyuni berharap program serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah dasar, khususnya di wilayah pedesaan. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara pihak sekolah dan mahasiswa dalam upaya mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan bebas dari bullying.

Penulis: Nisrina N. (Reporter Imparo.net)

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo