Untuk meningkatkan potensi peternak kambing melalui kemitraan bisnis, Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 42 gelombang 2 Desa Ampeldento mengadakan penyuluhan tentang kemitraan bisnis dan manfaatnya bagi para peternak kambing di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang agar meningkatkan kesejahteraan (27/02/2024).
Dalam lanskap pertanian yang terus berkembang, peternak kambing semakin mengakui nilai strategis dari kemitraan bisnis dalam mengoptimalkan hasil dan meningkatkan kesejahteraan. Penelitian terbaru menunjukkan jika kemitraan dengan perusahaan atau lembaga keuangan dapat menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan yang kompleks di industri peternakan.
Dusun Bunder, yang terletak di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam pengembangan industri peternakan kambing. Melihat potensi ini, Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dapat diwujudkan melalui program peningkatan kemitraan industri dalam sektor peternakan kambing.
Adanya kemitraan ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat setempat. Selain itu, langkah-langkah pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan keterampilan, transfer teknologi, dan akses terhadap modal usaha dapat meningkatkan potensi industri peternakan kambing ini. Meski demikian, kemitraan industri dalam sektor peternakan kambing masih menjadi isu utama di kalangan peternak kambing.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kojir, warga Dusun Bunder, yang melihat kondisi masyarakat yang memiliki usaha peternakan namun belum menjalin kemitraan bisnis. “Peternak kambing di Desa Ampeldento ini masih menjual secara perorangan, belum memiliki mitra, kita juga kurang paham dengan membangun kemitraan sekaligus dampaknya seperti apa pada usaha kami” tuturnya yang juga ketua kelompok peternak kambing di desa Amepeldento.
Melihat permasalahan di sektor peternakan kambing Desa Ampeldento, kelompok mahasiswa PMM kelompok 42 gelombang 2 yakni Hany Iga Wartanti dengan anggota Ahmad Afif Zain, Arika Putri Febrianti, Rizkymustafa dan Fataahu Anita Putri Arnin, yang berasal dari Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang, yang dibimbing oleh Ibu Agustin Dwi Haryanti, SE,.MM.Ak selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) kelompok 42 gelombang 2, menginisiasi program dengan tema yang berjudul “Peningkatan Kemitraan Industri bagi Kesejahteraan Peternak”.
Program ini berisi penyuluhan tentang kemitraan bisnis dan manfaatnya bagi para peternak. Hany Iga Wartanti, selaku Koordinator kelompok 42 gelombang 2, menyatakan “Kemitraan bagi peternak kambing memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Maka dari itu, kita perlu mengajak masyarakat yang memiliki usaha peternakan untuk membangun kemitraan industri untuk menyejahterakan para peternak, khususnya peternakan kambing di Desa Ampeldento ini,” ujarnya.
Dalam berbisnis, kemitraan sangat perlu untuk ditingkatkan guna menyejahterakan para peternak yang ada di desa Ampeldento. Melalui kegiatan ini, kelompok 42 gelombang 2 mengundang para peternak kambing untuk belajar tentang bagaimana cara membangun kemitraan guna membantu perekonomian para peternak kambing agar lebih berkembang, sehingga peternakan mereka dapat dilihat khalayak ramai.
“Melalui penyuluhan ini, kami berharap dapat memberi dampak positif bagi peternak kambing yang akan memulai bermitra ketika tahu manfaatnya yang sangat signifikan.” Imbuh Riskymustafa, anggota PMM kelompok 42 gelombang 2.
Selain itu, kemitraan seringkali memungkinkan untuk terjadi pertukaran pengetahuan dan keterampilan di antara peternak dan mitra mereka. Konsekuensinya adalah kemitraan ini dapat membuka pintu akses ke pasar yang lebih luas. Dengan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki jaringan distribusi yang kuat, peternak dapat menjual produk mereka ke lebih banyak pelanggan dan mendapatkan akses ke peluang ekspor yang lebih besar.
Selain itu, dengan membagi risiko antara peternak dan mitra mereka, kemitraan dapat membantu mengurangi tekanan finansial dan operasional yang mungkin dihadapi peternak tunggal.
Hal yang juga perlu diperhatikan bagi para peternak kambing adalah masalah di luar aspek finansial dan pemasaran, seperti perubahan iklim, penyakit hewan, dan ketidakpastian pasar. Dalam menghadapi tantangan ini, kemitraan bisnis memainkan peran penting dalam berbagi risiko dan menemukan solusi bersama.
Dengan demikian, semakin banyak peternak kambing yang memilih untuk menjalin kemitraan bisnis sebagai strategi untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko, dan mencapai kesejahteraan jangka panjang. Harapannya adalah peran kemitraan ini akan terus berkembang sebagai pilar utama dalam memperkuat industri peternakan kambing di masa depan.
Penulis: PMM kelompok 42 gelombang 2 tahun 2024
Editor: Bintang S. W.