Ecobrick merupakan salah satu bentuk pemanfaaatan limbah plastik. Limbah sampah plastik sudah dirasakan oleh masyarakat sejak lama, namun masyarakat masih saja menganggap itu adalah hal yang biasa dengan membuang sampah tanpa memperhatikan lingkungan. Seperti pada daerah Donomulyo, Kabupaten Malang, banyak sampah plastik yang tidak didaur ulang. Melihat hal tersebut Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) kelompok 89 gelombang 1, turut membantu pengelolaan sampah di SMPN 1 Desa Donomulyo, dengan melalui Ecobrick selama satu bulan (26/02/2024).
Sofiyah Hidayati, selaku ketua kelompok mengatakan bahwa banyak nya sampah plastik di sana dapat diubah menjadi barang yang berguna. Melalui Ecobrick, kelompok PMM nya dan murid-murid SMPN 1 Donomulyo mengumpulkan minimal tiga sampah plastik setiap harinya untuk dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Limbah plastik seperti botol, pembungkus makanan, atau perlengkapan rumah yang terbuat dari bahan plastik dan tidak digunakan lagi, kami kumpulkan untuk keperluan pembuatan ecobrick. Karena pembuatan ecobrick membutuhkan banyak sampah” ujarnya.
Sofiyah juga menceritakan bahwa sampah yang telah terkumpul banyak dikeringkan agar nantinya tidak busuk di dalam botol, setelah itu mereka ia dan kelompoknya memberikan edukasi mengenai Ecobrick yang meliputi penjelasan bahan-bahan dan langkah pembuatan Ecobrick. “Botol plastik yang dibutuhkan yaitu 1200 ml- 1500 ml, yang akan dikeringkan dan dipadatkan menggunakan batang kayu menggunakan sampah plastik” katanya dalam sosialisasi.
Lebih lanjut, Ecobrick yang telah diisi hingga sekitar 200-500 gram disusun menjadi barang yang ingin digunakan, seperti kursi dan meja. Melihat hasil ecobrick yang dibuat, murid-murid SMPN 1 Donomulyo merasakan kebahagiaan, karena tidak menyangka bahwa sampah yang sudah tidak mempunyai nilai jual dapat berubah menjadi barang yang bermanfaat.
Kepala sekolah SMPN 1 Donomulyo memberikan tanggapan yang bagus, menurutnya program yang dibuat Mahasiswa UMM memberikan banyak manfaat baik dari lingkungan dan kepribadian murid. “Banyaknya dampak bagi lingkungan sekitar, program PMM UMM ini membantu menyadarkan murid kami bahwa sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang yang berguna, dengan begitu mereka bisa lebih kreatif dan tidak membuang sampah sembarangan” ujar Kepala Sekolah.
Melalui hasil Ecobrick yang dibuat, menjadi salah satu produk yang akan dipamerkan saat perlombaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk sekolah dengan konsep green school.
“Kami sangat berterima kasih juga kepada Mahasiswa UMM karena telah membantu kami dalam mempersiapkan lomba Sekolah Adiwiyata, kami harap murid-murid selalu menerapkan prinsip Ecobrick di sekolah agar terus terciptanya lingkungan yang bersih dan kreatif” tambah Kepala Sekolah.
Sofiyah juga telah mempersiapkan warga sekolah untuk menerapkan pembuatan Ecobrick, melalui Ekstrakurikuler yang ada. “Semoga ilmu yang kami berikan dapat bermanfaat dan terus diterapkan agar sekolah tetap menjaga lingkungan sekolah yang sehat, dan dapat memenangkan Sekolah Adiwiyata” katanya mengakhiri.
Penulis: Nisrina Nabila
Editor: Abdul Khair