Imparo.net

Mahasiswa PMM UMM Anjurkan Masyarakat Menggunakan Skincare Berlabel BPOM

Saat ini penggunaan skincare sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi semua kalangan wanita. Namun banyaknya skincare yang mengandung zat berbahaya dan belum teruji melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah dijual bebas dan harganya dikategorikan murah, sehingga banyak yang tertarik untuk membelinya. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) kelompok 17 gelombang 9, melakukan sosialisasi di Kelurahan Kedungbunder, Kabupaten Blitar selama kurang lebih satu bulan.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salsabila Zahra, selaku ketua kelompok mengatakan bahwa program ini mereka terapkan di masyarakat Kedungbunder karena melihat banyaknya wanita yang berprofesi sebagai petani dan sering terpapar sinar UV. Melalui hasil observasinya, hampir seluruh petani wanita tidak memakai pelindung kulit wajah yang dapat membahayakan kesehatan kulit nya.

Menurutnya, karena ia dan anggota kelompok nya berasal dari prodi Farmasi, dengan begitu mereka memiliki ilmu dan paham terkait kesehatan kulit. Sangat disayangkan jika ilmu yang mereka punya hanya disimpan untuk pribadi, maka dari itu mereka terjun langsung masyarakat untung menyalurkan ilmu dan membantu mencegah rusaknya kulit wajah.

“Skincare yang baik untuk digunakan dapat dipastikan tidak mengandung merkuri, paraben, Hidroquinon, Timbal, dan telah teruji BPOM. Harga yang murah dan tidak masuk diakal, biasanya menjadi salah satu produk skincare yang berbahaya” katanya dalam sosialisasi.

Sulani, S.E., M. M selaku Kepala Kelurahan Kedungbunder mengapresiasi niat baik dan ilmu yang diberikan mahasiswa PMM UMM. Pendidikan masyarakat yang hanya lulusan SMP hingga SMA, dan fokus bertani membuat mereka kurang peduli untuk kesehatan wajah.

“Masyarakat kami menjadi melek informasi mengenai kesehatan kulit wajah, tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka terpapar sinar matahari tidak dapat dihindari karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sangat bersyukur dengan ilmu yang diberikan, masyarakat menjadi tahu kandungan skincare dan memilih skincare yang baik itu seperti apa” ujar Sulani.

Masyarakat Kedungbunder juga diajarkan cara mencuci muka yang baik untuk bisa mengangkat kotoran di wajah secara maksimal. Besarnya semangat masyarakat, terkhusus kepada ibu rumah tangga yang mempunyaai anak gadis dan ingin diajarkan kepada anak-anaknya. 

Besar harapan Sulani kepada masyarakat Kedungbunder agar selalu menjaga kesehatan wajahnya dengan rutin mencuci muka dan memperhatikan kandungan skincare yang diingin digunakan.

Salsabila dan kelompoknya juga mengatakan bahwa mereka ingin melihat masyarakat Kedungbunder mempunyai wajah yang sehat tanpa pengaruh zat berbahaya, dan memakai skincare yang telah teruji BPOM. 

“Dengan adanya program kami, harapannya seluruh wanita yang ada di Kedungbunder menjadi paham urgensi merawat kulit wajah. Dan selalu memperhatikan kandungan skincare yang ingin digunakan sehingga terhindarnya gejala iritasi kulit wajah” Tutupnya.

Penulis: Nisrina Nabila

Editor: Abdul Khair

Terbaru

Terpopuler

  • donasi-imparo