Kelompok 64 Gelombang 2 Program PMM Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan inovatif yang ditujukan untuk lansia di Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang. Bertempat di SMK Kartika 41 Malang, program ini dirancang untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan lansia berusia 60 tahun ke atas, khususnya mereka yang memiliki latar belakang sebagai petani dan saat ini sudah tidak bekerja.
Dipimpin oleh Ananda Tarissa Prasetya Prawira dari Program Studi Psikologi UMM sebagai koordinator kelompok, kegiatan ini melibatkan anggota tim lainnya, yaitu Candra Putra Satriya, Nandito Dimetri Irzaki, Giftia Jasmine Shofiyya, dan Revandri Trio Raharjo. Kelompok ini bekerja sama dengan Kelurahan Sukoharjo untuk menyukseskan program yang berfokus pada penyediaan makanan bergizi bagi para lansia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia dengan memperkenalkan kreasi makanan berbahan dasar daging yang mudah dikonsumsi dan kaya nutrisi.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dengan kondisi nyata di masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.
Kelurahan Sukoharjo dipilih sebagai lokasi program karena banyaknya lansia yang memerlukan perhatian khusus terkait kesehatan, terutama dalam hal asupan nutrisi. Sebelum program dilaksanakan, kelompok ini melakukan survei dan diskusi dengan warga setempat untuk memastikan bahwa program yang mereka rancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi para lansia di sana.
“Salah satu inovasi yang kami perkenalkan adalah pembuatan dimsum dan bola-bola daging. Kami memilih makanan ini karena teksturnya yang lembut dan kaya nutrisi, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh para lansia. Selain itu, proses pembuatannya juga cukup sederhana, sehingga memungkinkan para lansia untuk membuatnya sendiri di rumah,” jelas Tarissa.
Dalam pelaksanaannya, para lansia yang berpartisipasi dalam program ini diajak langsung untuk belajar cara membuat dimsum dan bola-bola daging. Mereka diberikan pelatihan tentang teknik memasak yang mudah diikuti, serta informasi mengenai manfaat nutrisi dari setiap bahan yang digunakan.
Keterlibatan langsung ini bertujuan agar para lansia tidak hanya mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan baru yang bermanfaat. “Kami juga melaksanakan makan bersama dengan para lansia setempat, dan berinteraksi secara langsung. Mereka terlihat sangat bahagia dengan adanya program ini,” tambahnya.
Program ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat. Banyak lansia yang merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh para mahasiswa UMM. Mereka mengaku bahwa makanan yang diperkenalkan dalam program ini sangat sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama dalam hal kemudahan konsumsi dan kandungan nutrisinya. Keterlibatan lansia dalam proses pembuatan makanan juga menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka.
Kepala Kelurahan Sukoharjo, Januar Agung Rizaldhi, S.E., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, program yang dilaksanakan oleh kelompok 64 Gelombang 2 ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, terutama bagi para lansia.
“Program ini sangat bermanfaat dan patut dicontoh oleh kelompok mahasiswa lainnya. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan keterampilan,” kata Januar.
Tarissa berharap inovasi yang mereka perkenalkan dapat terus dikembangkan dan diterapkan oleh masyarakat Kelurahan Sukoharjo. Ia juga menyatakan bahwa kesuksesan program ini bukan hanya milik timnya, tetapi juga hasil dari dukungan dan kerja sama yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak kelurahan.
Penulis: Nisrina Nabila (Reporter Imparo.net)
Editor: Abdul Khair